Senin, Agustus 10, 2009

Mau bikin deterjen

Urusan cuci-mencuci baju kotor ingatan kita tertuju apa yang disebut deterjen. Dari sejarah deterjen yang mengalami perbaikan-perbaikan guna memperbaiki mutu deterjen. Saat ini banyak beredar produk-produk deterjen yang bermutu dengan berbagai merk yang sebenarnya dari bahan-bahan bakunya deterjen relatif sama. Cuma dari deterjen-deterjen itu yang membedakan komposisi dan bahan tambahan (aditif)nya. Deterjen dalam kerjanya memiliki kemampuan yang unik untuk mengangkat kotoran, baik yang larut dalam air maupun yang tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan bahwa deterjen, khususnya molekul surfaktan (surface active agent)nya yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Salah satu ujung dari molekul surfaktannya lebih suka minyak, akibatnya bagian ini mempenetrasi kotoran yang berminyak. Ujung molekul surfaktan satunya lebih suka air, bagian inilah yang berperan mengendorkan kotoran dari kain dan mendispersikan kotoran sehingga tidak kembali menempel pada kain. Akibatnya warna kain dapat dipertahankan.

Penggolongan Deterjen Dilihat Bentuk Fisiknya

Berdasarkan bentuk fisiknya, deterjen dibedakan atas:

1. Deterjen Cair, secara umum deterjen cair hampir sama dengan deterjen bubuk. Yang membedakan cuma bentuk fisik. Di indonesia setahu saya deterjen cair ini belum dikomersilkan, biasanya digunakan untuk laundry modern menggunakan mesin cuci yang kapasitasnya besar dengan teknologi canggih.

2. Deterjen krim, bentuk deterjen krim dengan sabun colek hampir sama tetapi kandungan formula bahan baku keduanya berbeda.

3. Deterjen bubuk, jenis deterjen bubuk ini yang beredar dimasyarakat atau dipakai sewaktu mencuci pakaian. Berdasarkan keadaan butirannya, deterjen bubuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu deterjen bubuk berongga dan deterjen bubuk padat. Perbedaan bentuk butiran kedua kelompok tersebut disebabkan oleh perbedaan proses pembuatannya.

A. Deterjen bubuk berongga.

Deterjen bubuk berongga mempunyai ciri butirannya berongga seperti bola sepak yang didalamnya berongga. Butiran deterjen jenis berongga ini dihasilkan oleh proses spray drying ( proses pengabutan dilanjutkan dengan proses pengeringan). Kelebihan deterjen bubuk berongga dengan deterjen bubuk padat adalah deterjen bubuk berongga tampak volumenya lebih besar.

B. Deterjen bubuk padat.

Bentuk butiran deterjen bubuk padat bentuknya seperti bola tolak peluru, yaitu semua bagian butirannya terisi oleh padatan sehingga tidak berongga. Butiran deterjen yang padat ini merupakan hasil olahan dari proses pencampuran kering (dry mixing). Kekurangan deterjen bubuk padat ini tampak volumenya tidak besar sehingga kelihatan sedikit.

Bahan Baku untuk Pembuatan Deterjen

1. Bahan Aktif

Bahan aktif ini merupakan bahan inti dari deterjen sehingga bahan ini harus ada dalam pembuatan deterjen. Secara kimia bahan kimia ini dapat berupa sodium lauryl sulfonate. Sodium lauryl sulfonate dengan beberapa nama dagang dengan nama texapone, Emal, luthensol, dan neopelex. Secara fungsional bahan mempunyai andil dalam meningkatkan daya bersih. Ciri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak dan bentuknya jel (pasta).

2. Bahan pengisi

Bahan ini berfungsi sebagai bahan pengisi dari keseluruhan bahan baku. Pemberian bahan pengisi ini dimaksudkan untuk memperbesar atau memperbanyak volume. Keberadaan bahan ini dalam deterjen semata-mata dilihat dari aspek ekonomis. Bahan pengisi deterjen disini menggunakan sodium sulfat (Na2SO4). Bahan lain sebagai pengisi deterjen dapat mengguanakan tetra sodium pyroposphate dan sodium sitrat. Bahan ini berbentuk serbuk, berwarna putih dan mudah larut dalam air.

3. Bahan penunjang

Salah satu contoh bahan penunjang deterjen adalah soda abu (Na2CO3) yang berbentuk serbuk putih. Bahan penunjang ini berfungsi sebagai meningkatkan daya bersih. Keberadaan bahan ini dalam deterjen tidak boleh terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan efek panas pada tangan saat mencuci pakaian. Bahan penunjang lainnya adalah STPP (sodium tripoly posphate) yang juga penyubur tanaman. Ini dapat dibuktikan air bekas cucian disiramkan ke tanaman akan menjadi subur. Hal ini disebabkan oleh kandungan fosfat yng merupakan salah satu unsur dalam jenis pupuk tertentu.

4.Bahan Tambahan (aditif)

Bahan tambahan ini sebenarnya tidak harus ada didalam pembuatan deterjen. Namun demikian, produsen mencari hal-hal baru untuk mengangkat nilai dari deterjen itu sendiri. Salah satu contoh bahan tambahan ini adalah CMC (Carboxyl methyl cellulose). Bahan ini berbentuk serbuk putih yang berfungsi mencegah kotoran kembali ke pakaian.

5. Bahan Wangi

Keberadaan bahan wangi ini sangat penting keberadaannya, sebab suatu deterjen dengan kualitas baik bila menberi parfum salah akan berakibat fatal dalam penjualan. Parfum untuk deterjen bentuknya cair kekuning-kuningan.

Komposisi Pembuatan Deterjen

1. Texapon

2. Na2SO4 secukupnya

3. NaHCO3 25%

4. NaCO3 7%

5. STPP / CMC secukupnya

6. Parfum secukupnya

Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, pengaduk kayu, dan saringan deterjen

Cara Membuat Deterjen

1. Texapon + NaHCO3 aduk rata

2. (1) + Na2CO3 aduk rata

3. (2) + Na2SO4 aduk rata

4. (3) + STPP/CMC aduk rata

5. Diayak dan keringkan

6. Parfum

7. Siap dipasarkan

Kelebihan Deterjen ini
- Daya bersihnya kuat atau membersihkan kotoran yang membandel.
- Direndam berhari-hari baju tidak akan menimbulkan bau.
- Hemat air karena hanya sekali bilas.

Shampo Mobil Busa Warna (Ice Cream)

Artikel sampo mobil sudah pernah kami terbitkan, dengan hasil sampo mobil kualitas standard yang tidak kalah dengan sampo mobil bermerk yang ada di pasaran. Untuk menghasilkan sampo mobil dengan kualitas yang biasa-biasa saja lebih mudah, sehingga biaya produksinya jauh lebih murah. Sampo mobil dengan kualitas biasa ini, kebanyakan di pakai oleh pencucian – pencucian mobil atau sepeda motor untuk menekan biaya operasional. Biasanya mereka membeli sampo mobil dalam bentuk curah (literan). Hampir tidak mungkin mereka membeli sampo mobil bermerk kalau tidak ingin merugi.

Ada beberapa pencucian mobil menggunakan sampo mobil busanya berwarna sehingga konsumen lebih tertarik. Untuk pembuatan sampo mobil dengan busa berwarna tidaklah sulit. Saya pernah dapat telpon dari balikpapan bahwa dia mendatangkan “sampo mobil busa berwarna” khusus dari jakarta dengan harga per liternya Rp 15.000.

Untuk pembuatan sampo mobil busa warna, kami sertakan juga pembuatan sampo mobil biasa.

Komposisi sampoo mobil busa warna

  1. Texapon 1kg
  2. Sodium sulfat secukupnya
  3. Camperlan secukupnya
  4. Gliserin secukupnya
  5. EDTA 20 gram
  6. propilin glikol secukupnya
  7. Parfum secukupnya
  8. Pewarna khusus
  9. Air 10 liter
  10. Siap di kemas

Alat yang dibutuhkan : Ember, Gelas ukur plastik (literan), Gelas ukur kaca (cc), pengaduk kayu.

Cara Membuat sampoo mobil :

  1. Texapon + sodium sulfat diaduk sampai memutih
  2. (1) + beri air sedikit demi sedikit sampai 6 liter
  3. (2) + camperlan aduk sampai mengental
  4. (3) + tambahkan lagi air 2 liter aduk sampai homogen
  5. (4) + sodium sulfat aduk rata
  6. (5) + Gliserin aduk rata
  7. (6) + (EDTA larutkan dalam 100 ml) aduk rata
  8. (7) + air 1,9 liter aduk rata
  9. (8) + Pewarna khusus aduk rata
  10. (9) + ( Parfum + Propilin glikol) aduk rata
  11. Diamkan beberapa saat & siap dikemas

***

Komposisi sampoo mobil biasa

  1. Texapon 1kg

  2. Sejenis garam tertentu
  3. Fisative
  4. Parfum
  5. Pewarna
  6. Air

Alat yang dibutuhkan : Ember, Gelas ukur plastik (literan), Gelas ukur kaca (cc), pengaduk kayu.

Cara Membuat sampoo mobil :

  1. Texapon + Sejenis garam diaduk sampai memutih

  2. (1) + beri air sedikit demi sedikit sampai 6 liter

  3. (2) + Sejenis garam aduk sampai mengental

  4. (3) + tambahkan lagi air 2 liter aduk sampai homogen

  5. (4) + Sejenis garam aduk rata

  6. (5) + sisa air aduk rata

  7. (6) + Pewarna aduk rata

  8. (7) + ( Parfum + Fisative) aduk rata

  9. Diamkan beberapa saat dan siap dikemas

Softener

Hari gini kita mencuci pakaian tidak hanya sekedar bersih, juga menginginkan lembut dan wangi. Oleh sebab itu disaat mencuci pada bilasan terakhir ditambahkan softener dengan harapan pakaian yang dicuci menjadi bersih, lembut dan wangi. Di masyarakat sudah beberapa produk softener dengan ciri dan keunggulan yang dimiliki. Dari semua produk yang sudah beredar sebenarnya bahan utamanya sama, yang membedakan adalah jenis parfumnya. Jadi dari jenis parfum inilah yang menjadi senjata untuk menunjukkan ciri khasnya atau untuk membedakan antara produk softener yang satu dengan porduk softener yang lain.

Dalam pembuatan softener ternyata tidak serumit orang kira dan pembuatan cukup mudah karena tidak membutuhkan bahan yang banyak dan prosedurnya cukup pendek dengan catatan-catatan tertentu.

Analisa Bahan pembuatan softener :

1. Softener Flake adalah softener weak cationic yang dapat digunakan untuk beragam jenis kain dan benang dengan keunggulan :
a. menghasilkan kelembutan yang istimewa
b. mudah larut dalam air dingin maupun hangat/ panas
c. sangat rendah efek kekuningannya

Artikel selengkapnya……………………

Karbol

Pada iklan-iklan ditelevisi salah satu produk karbol atau kreolin menginformasikan bahwa karbol tersebut segarnya aroma cemara. Jika kita telusuri karbol berasal dari getah pohon pinus bukan dari getah pohon cemara. Ini berarti aroma yang timbul seharusnya aroma pinus bukan aroma cemara. Ini pembohongan public? Getah pohon pinus di olah melalui proses penyulingan akan menghasilkan minyak pinus yang dinamakan pine oil dan residunya dinamakan arpus (gondorukem). Bentuk arpus mirip bongkahan batu berwarna coklat kekuninga-kuningan mudah pecah. Arpus inilah sebagai bahan utama sekaligus sebagai bahan aktif pembuatan karbol atau kreolin. Arpus mengandung desinfektan cocok untuk pembersih lantai sekaligus pembunuh kuman, bakteri dan jamur sehingga kita terhindar penyakit. Minyak pinus (pine oil) juga berfungsi sebagai desinfektan dan juga sebagai antiseptic.

Bila kita mengetahui lebih jauh, banyak sekali kegunaan dari cairan karbol. Penulis akan menjabarkan kegunaan-keguanaan kreolin adalah sebagai berikut:

  1. Pembersih lantai sekaligus pembunuh kuman, bakteri maupun jamur, tidak hanya cocok untuk di kamar mandi saja sehingga kita betah di kamar mandi berjam-jam, tetapi untuk semua ruangan dirumah, perkantoran, rumah sakit dll.
  2. Mengatasi bau yang sangat membandel yang tidak bisa diatasi oleh pewangi atau parfum apapun. Bau tidak sedap disebabkan oleh kuman atau jamur hidup dengan memberikan cairan karbol bau tak sedap akan hilang seketika. Juga bisa penghilang bau bangkai dengan menyiramkan cairan karbol di bangkai tersebut.
  3. Keset dan wangi segarnya aroma pinus (bukan cemara yang tahu selama ini), maksudnya lantai tidak licin sehingga tidak mudah akan terpeleset umumnya untuk kamar mandi dan kususnya bagi yang punya anak kecil. Wanginya segar nuansa pegunungan pohon pinus.
  4. Karbol + diterjen bisa untuk membersihkan kerak-kerak yang membandel.

Pembuatan karbol

Dalam pembuatan karbol ada dua cara yaitu cara dingin dan cara panas. Cara dingin dengan menggunakan air dingin akan menghasilkan karbol berwarna seperti kopi susu dan cara panas akan menghasilkan karbol berwarna seperti minyak goreng. Arpus yang berbentuk bongkahan ini harus ditumbuk sampai halus supaya mudah dilarutkan nantinya. Selanjutnya simak dibawah ini

Komposisi pembuatan karbol:

  1. Arpus 1kg
  2. NaOH secukupnya
  3. Camper 50 gr
  4. Pine Oil/Minyak pinus
  5. Air 10 – 20 liter

Peralatan yang dibutuhkan: Penumbuk, Ayakan, Ember plastik, pengaduk kayu.

Cara membuat:

  1. Larutkan NaOH dalam air 6 liter di Ember plstik aduk rata
  2. (1) + Arpus aduk rata dan biarkan beberapa lama
  3. Larutkan Camper dalam minyak pinus terjadi larutan homogen
  4. (2) + (3) aduk rata
  5. (4) + beri sisa air yang dibutuhkan dan siap dikemas

HandSoap

Begitu banyak jenis sabun yang beredar di pasaran, mulai dari sabun yang bersifat umum sampai sabun yang bersifat khusus. Sabun yang bersifat umum yang kami maksud adalah sabun mandi padat yang sering di pakai masyarakat untuk membersihkan anggota badan secara keseluruhan. Untuk hand soap bentuknya cair, kami menilai jenis sabun yang bersifat khusus, artinya sabun yang dikhususkan untuk membersihkan tangan dari kotoran.

Jika kita perhatikan hand soap ini banyak di pakai atau disediakan di fasilitas toilet yang terdapat di restoran, hotel, mall, rumah sakit, rumah tangga khususnya kelas menengah ke atas dll. Diharapkan setelah menggunakan fasilitas toilet, mencuci tangan dengan hand soap merupakan cara yang efektif agar tetap sehat dan higienis. Bila di banding mencuci tangan dengan sabun padat ( batangan ), rasanya kurang praktis dan efektif saja.

Hand soap yang kami buat, mengandung antiseptik berbeda dengan hand soap yang beredar dipasaran. Yang pasti hand soap yang kami buat mempunyai nilai jual, bila dibandingkan hand soap yang ada di pasaran. Membuat produk sendiri bisa menghemat 60% – 70%, bahkan lebih.

Komposisi hand soap

Ultra SLES 100 gr

Sodium Chloride

Foam Booster secukupnya

Asam karboksilat

EDTA 1,1 gr

Pewarna secukupnya

Parfum

Air

Peralatan yang dibutuhkan : Wadah, pengaduk

Cara Pembuatan

1. Sodium 25 gr + Ultra SLES aduk rata sampai kelihatan putih

2. (1) + Air ditambah sedikit demi sedikit aduk rata sampai larut

3. (2) + Foam booster aduk rata

4. (3) + EDTA aduk rata

5. Asam karboksilat + air 50 cc aduk rata

6. (4) + (5) aduk rata

7. Sodium sisa + Air sisa aduk rata

8. (6) + (7) aduk rata dan mengental

9. (8) + Pewarna secukupnya aduk rata

10. (9) + Parfum secukupnya aduk rata

11. Diamkan beberapa jam dan siap dikemas